Tuesday 15 July 2008

BUSAWAY JOGJA


SISTEM TRANS JOGJAKARTA

Trans-Jogja adalah sebuah upaya Pemerintah Provinsi DIY untuk meningkatkan pelayanan publik khususnya pada sektor transportasi darat di kawasan perkotaan DIY dengan berbasis bus, mengganti sistem setoran menjadi sistem pembelian pelayanan bus terjadwal dari 06.00 - 22.00 WIB berhenti di halte-halte khusus. Aman, nyaman, andal, terjangkau, dan ramah bagi lingkungan. Bus dilengkapi dengan fasilitas AC dengan kapasitas tempat duduk 22 duduk 19 berdiri. Terdapat 76 shelter yang terdapat disetiap sudut kota jogjakarta. Rata-rata shelter berukuran kecil dan tidak menyediakan tempat duduk bagi calon penumpang.

Penggunaan

Penumpang naik dari halte

· Jika penumpang menggunakan tiket Single Trip, tiket dimasukkan ke mesin tiket dan akan ditelan otomatis

· Jika penumpang menggunakan tiket Reguler, tiket ditap/ditempelkan pada mesin tiket dan pulsa akan berkurang otomatis sesuai tarif :

Ø Reguler Umum Rp 2700 (dua ribu tujuh ratus rupiah)

Ø Reguler Pelajar Rp 2000 (dua ribu rupiah)

· Gate Access akan terbuka dan penumpang menunggu di dalam halte

Proses Transit Antar Halte (khusus pengguna Reguler)

· Penumpang naik dan tap tiket di Gate Access Halte A

· Pulsa tiket berkurang sesuai tarif

· Penumpang turun di Halte B

· Penumpang naik ke bus lain dan tap tiket di Gate Access Halte B (pulsa tiket tidak berkurang jika rentang waktu tap dari Gate Acces Halte A ke Gate Access Halte B tidak lebih dari 60 menit)

Proses Isi Ulang Tiket Reguler/Kartu Langganan

· Penumpang membawa tiket Reguler yang akan diisi ulang ke loket halte bertanda POS/Card Center

· Petugas memeriksa tiket penumpang dan mengisikan pulsa sesuai nominal yang dibeli (Rp 15.000,- , Rp 25.000,- , Rp 50.000,- , dan Rp 100.000,- )

· Tiket Reguler yang sudah diisi ulang pulsa siap digunakan kembali di Gate Access

Kartu Langganan Rusak

1 Penumpang membawa tiket Reguler yang tidak dapat digunakan ke halte yang bertanda POS/Card Center

2 Petugas memeriksa tiket penumpang dan melakukan perbaikan seperlunya

3 Tiket Reguler dapa digunakan kembali oleh penumpang

Informasi tiket

A. Pembelian Tiket

1. TIKET SINGLE TRIP

Tiket sebesar Rp. 3.000,00 untuk setiap perjalanan.

2. Penumpang membeli tiket Single Trip di semua lokasi halte

3. Penumpang menerima tiket Single Trip dan tiket siap digunakan

4. TIKET REGULER UMUM

Tiket sebesar Rp. 2.700,00 untuk setiap perjalanan.

5. Penumpang membeli tiket Regular di halte bertanda POS/Card Center (Dinas Perhubungan Prov. DIY)

6. Penumpang menerima tiket Regular sesuai nominal yang dibeli dan siap digunakan

7. Pilihan nominal pulsa/isi ulang Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah), Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah), Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), dan Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah)

8. TIKET REGULER PELAJAR

Tiket sebesar Rp. 2.000,00 untuk setiap perjalanan.

9. Pelajar mendaftar secara kolektif di sekolah

10. Pihak sekolah menghubungi Dinas Perhubungan Provinsi DIY dan petugas akan datang ke sekolah

11. Petugas menyerahkan tiket di sekolah dan tiket siap digunakan

12. Kartu tiket perdana bernilai Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah)

13. Pilihan isi ulang pulsa Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah), Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah), Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), dan Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah)

B. Lokasi POS (Point of Sales)

1. Halte Bandara Adisucipto

2. Halte Terminal Jombor

3. Halte Laksda Adisucipto Ambarukmo Plaza

4. Halte Terminal Giwangan

5. Halte Senopati Taman Pintar

6. Halte Tentara Pelajar SAMSAT

7. Halte Jl. Kaliurang Kopma UGM

8. Halte Sudirman Bethesda

Setelah memahami sistem trans jogjakarta , penulis memberikan review atas sistem yang telah berjalan yaitu :

Shelter yang dirasakan terlalu kecil,sempit dan tidak menyediakan tempat duduk yang memadai serta tidak ada fasilitas toilet.

Dibeberapa shelter didapati bahwa tata letak dan konfigurasi yang menyulitkan bagi para difabel terutama pada saat masuk shelter dan masuk ke dalam bus.

Komposisi di dalam bus trans jogjakarta yang ber AC dan nyaman dengan 20 tempat duduk dan 19 berdiri ternyata tidak memberikan tempat dan akses yang mudah untuk yang menggunakan kursi roda Jalur trans jogjakarta yang berkisar di dalam wilayah perkotaan saja dan belum menyentuh daerah pinggiran jogjakarta.

Penulis menangkap banyak keraguan dari masyarakat dan apatisme dari kalangan mahasiswa mengenai keefektifan trans jogja. Apabila memang tujuannya untuk mengurangi kesemerawutan kondisi lalu lintas di jogjakarta mengingat kondisi serupa juga dialami trans Jakarta yang lebih banyak menuai masalah daripada membukukan prestasi mengurangi kemacetan.

Transportasi massal bus way diadaptasi dari keberhasilan kota Bogota, Kolombia mengatasi kemacetan. Namun seharusnya dilakukan kajian ulang dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan social dalam menerapkannya di Indonesia terutama di jogjakarta. Kondisi demografi jogjakarta yang didominasi mahasiswa dan banyak dikunjungi wisatawan tentu tidak akan mudah untuk berganti dan beralih menggunakan bus. Sepeda motor masih merupakan primadona yang tetap akan dipertahankan oleh para mahasiwa dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya sedangkan para wisatawan tentunya lebih menikmati naik becak, sepeda maupun delman yang lebih kental nuansa budayanya.Trans Jakarta telah terbukti gagal saat ini dalam mengajak para pemakai kendaraan ribadi di Jakarta untuk beralih menggunakan angkutan umum seharusnya Pemda DIY belajar dari pengalaman tersebut dan mereformulasikan kebijakan trans jogja sehingga memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil.

No comments: